1. Uji zat pada makanan
No.
|
Jenis
Makanan
|
Reaksi
Perubahan Warna
|
Noda
Pada Kertas
|
Hasil
Uji Makanan
|
|||||
Lugol
(Biru
kehitaman / warna kehitaman)
|
Fehling A+ B
(Orange)
|
Biuret
(ungu)
|
Amilum
|
Glukosa
|
Protein
|
Lemak
|
|||
1.
|
Tepung
|
Kehitaman
|
Orange
|
Ungu
|
T
|
+
|
+
|
+
|
+
|
2.
|
Susu
|
Coklat
|
Orange
|
Ungu
|
TT
|
-
|
+
|
+
|
-
|
5.
|
Wortel
|
Tetap
|
Coklat
|
Tetap
|
TT
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6.
|
Putih
Telur
|
Bening
|
Hitam
|
Ungu
|
T
|
-
|
-
|
+
|
+
|
2. Fungsi peredaran darah dan
limfa
a. peredaran
getah bening
§ Membawa cairan interstitial
kembali ke peredaran darah,
§ Membunuh mikroorganisme yang
masuk ke dalam tubuh, dan
§ Berperan dalam transport asam
lemak dari usus halus menuju peredaran darah.
b. peredaran darah
·
Sebagai
alat pembuangan limbah sisa dari metabolisme tubuh
·
Menjaga
stabilisasi pH tubuh serta cairan tubuh;
·
Memeliharaan
suhu tubuh agar tetap normal;
·
Memerangi
dan menjaga tubuh dari infeksi baik yang dibawa oleh bakteri, virus dan
patogen.
·
Sebagai
respirasi yaitu memberikan oksigen kepada sel-sel serta membuang karbon
dioksida
·
Sebagai
pengangkut nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dengan membawa zat-zat yang
dihasilkan dari makanan
·
Sebagai
pembungan limbah dengan membuang hasil limbah dan hasil racun yang dapat
membahayakan tubuh jika dibiarkan berada dalam tubuh
·
Sebagai
imunitas tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai serangan
penyakit
3. Ciri-ciri pembuluh darah
Pembuluh nadi ( Pembuluh Arteri )
·
Terletak
di dalam permukaan tubuh
·
Dindingnya
kuat, tebal, dan elastis
·
Denyut
nya terasa
·
Katub nya
terletak di pangkal jantung
·
Aliran
darah : keluar / meninggalkan jantung
·
Jika
terluka akan memancar
·
Membawa
oksigen (O2)
Pembuluh balik ( Pembuluh Vena )
·
Terletak
di permukaan tubuh
·
Dindingnya
tidak elastis dan tipis
·
Denyutnya
tidak terasa
·
Aliran
darah : Menuju / kembali ke jantung
·
Katubnya
terletak di sepanjang pembuluh
·
Jika
terluka, darah akan menetes
·
Membawa
karbondioksida (CO2)
Pembuluh Kapiler
·
Tersebar
di seluruh permukaan tubuh
·
Dindingnya
terdiri dari 1 sel
·
Denyutnya
tidak terasa
·
Aliran
darah : menuju dan meninggalkan jantung
·
Tidak
memiliki katub
·
Jika
terluka, darah akan menetes
·
Membawa
O2 dan CO2
ZAT
ADITIF SINTESIS ATAU BUATAN
Macam-Macam Sintesis atau buatan, Contoh dan
kegunaannya.
a.
Pewarna
1. Methanil Yellow warna kuning
2. Carmoisine warna merah
1. Methanil Yellow warna kuning
2. Carmoisine warna merah
3. Tartrazine warna kuning
4. Amaranth warna merah
5. Ponceau 4R warna merah
6. Malachite Green warna hijau
7. Indigo Carmine warna biru.
b. Pemanis
Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula
pasir atau gula tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis biasanya dipakai pada
pembuatan sirup, sari buah, minuman ringan, dan macam-macam kue. Pemanis
sintetis yang sering digunakan di antaranya sebagai berikut.
• Sakarin, mempunyai
tingkat kemanistn 300 kali lebih manis daripada gula.
• Aspartam, mempunyai
tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
• Asesulfam,
mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula.
• Siklamat, mernpunyai
tingkat kemanisan 30 kali lebih manis daripada gula.
• Sorbitol.
• Dulsin.
c.
Pengawet
Natrium benzoat dan asam benzoat digunakan sebagai pengawet
minuman ringan, kecap, margarin, saus, manisan, dan buah kalengan.
Natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk
mempertahankan warna daging dan ikan.
Asam propionat digunakan sebagai pengawet roti, keju,
margarin, dan mentega.
Asam sorbat digunakan dalam bentuk garam natrium atau kalium
dan digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan ragi, serta mengawetkan
keju, roti, sari buah, dan acar.
d.
Penyedap
MSG (monosodium glutamat). Penyedap sintetis selain
MSG antara lain adalah nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan
jonosin monofosfat (IMP). Keduanya memberi rasa
gurih pada makanan.
g. Penambab Aroma (Essens/Flavour)
Zat aditif mi digunakan untuk memberikan aroma
buah-buahan pada makanan.
• Etil butirat : rasa buah nanas
• Amil valerat : rasa buah apel
• Oktil asetat : rasa buah jeruk
• Amil asetat : rasa buah pisang
• Butil asetat : rasa buah murbei
• Isobutil propionat : rasa buah
rum
• Benzaldehida : rasa buah
lobi-lobi
Ciri-ciri tulang rawan
1) Tulang rawan hialin
Matriks tulang hialin mengandung serabut elastis lebih banyak daripada serabut kolagen. Pada embrio, sebagian besar rangkanya adalah tulang rawan hialin. Sedangkan, pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada ujung tulang rusuk, persendian, dan pada saluran pernapasan. Dalam tubuh manusia, tulang rawan hialin banyak ditemukan berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya.
Matriks tulang hialin mengandung serabut elastis lebih banyak daripada serabut kolagen. Pada embrio, sebagian besar rangkanya adalah tulang rawan hialin. Sedangkan, pada orang dewasa, tulang rawan hialin terdapat pada ujung tulang rusuk, persendian, dan pada saluran pernapasan. Dalam tubuh manusia, tulang rawan hialin banyak ditemukan berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya.
2) Tulang rawan elastis
Tulang rawan ini terdapat pada epiglotis, laring, saluran eustachius, saluran telinga luar dan daun telinga. Tulang rawan elastis, matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan dan mengandung banyak serabut kolagen. Fungsi tulang rawan elastis ialah memberikan fleksibilitas dan sokongan.
3) Tulang rawan fibrosa
Matrik tulang rawan fibrosa berwarna gelap dan keruh serta mengandung serabut kolagen kasar. Tulang rawan ini terdapat pada hubungan antartulang. Tulang rawan fibrosa berfungsi memberikan sokongan dan proteksi.
Bagian
sel saraf
a. Badan Sel merupakan bagian
utama sel saraf. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma dan nukleus (inti sel).
Adapun fungsi badan sel adalah untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke neurit (akson).
b. Dendrit merupakan cabang
dari badan sel saraf berupa tonjolan sitoplasma yang pendek, dan halus
serta bentuknya bercabang-cabang. Fungsi dendrit ini adalah untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Nukleus merupakan inti dari sel
saraf yang memiliki fungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di
dalam inti sel terdapat DNA dan kromosom yang berfungsi
untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.
d. Selubung mielin merupakan
bagian sel saraf yang tersusun atas sel-sel pipih dan terdapat di bagian paling
luar dari akson. Fungsi selubung mielin ini untuk melindungi akson
serta berperan juga dalam memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
e. Sel Schwann merupakan bagian
sel saraf yang mengelilingi selubung mielin. Fungsi sel schwann untuk
mempercepat jalannya rangsangan, membantu menyediakan makanan untuk neurit, dan
membantu regenerasi neurit. Sel schwann bekerja dengan menghasilkan lemak
kemudian membungkus neurit sampai terbentuk selubung mielin.
f. Nodus Ranvier merupakan bagian
pada neurit yang tidak terbungkus selubung mielin. Fungsi utamanya adalah
sebagai loncatan untuk mempercepat rangsangan dari saraf ke otak atau
sebaliknya sehingga rangsangan lebih cepat sampai pada tujuan.Nodus ranvier
memiliki diameter sekitar 1 mikrometer.
g. Sinapsis merupakan titik temu
antara terminal akson dari salah satu neuron dengan neuron lain. Sinapsis
berfungsi untuk mengirimkan rangsangan dari akson ke dendrit di sel saraf lain.
Fungsi-fungsi
Fungsi kelenjar timus adalah:
- Mengaktifkan pertumbuhan badan
- Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
- Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
Fungsi esofagus
hanya menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung.
Fungsi bronkus
- Sebagai saluran utama menuju
alveolus.
- Menangkap debu yang hendak masuk
ke paru-paru. Dinding bagian dalam bronkus yang dilapisi lendir dapat
membuat partikel asing dan debu menempel di lapisan lendir tersebut.
- Mengeluarkan debu dan partikel
asing dari paru-paru dengan bantuan silia (bulu-bulu halus bergetar) yang
banyak terdapat di dinding bronkus.
- Sebagai konduktor udara antara
atmosfer dan alveoli.
- Menghubungkan tenggorokan dan
paru-paru.
- Mencegah infeksi paru-paru dengan
mencegah partikel atau bakteri penyebab infeksi masuk ke paru-paru.
- Membantu paru-paru untuk bernapas
lebih dalam dan lebih cepat setelah berolahraga atau setelah melakukan
pekerjaan berat. Ketika kondisi tubuh sangat letih, tubuh akan melepaskan
hormon norepinefrin yang dapat membuat otot polos bronkus beristirahat
sehingga lebih banyak lagi udara yang masuk ke paru-paru.
- Mengontrol jumlah udara yang
didistribusikan melalui paru-paru dengan konstriksi dan dilatasi.
Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening )
Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa
fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai berikut.
1. Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan
mengirimkannya ke darah.
2. Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus
dan mengangkutnya ke darah.
3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit
yaitu dengan melawan bibit penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan
oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.
Fungsi
ginjal
1. Menyaring dan membersihkan darah
2. Membentuk urin
3. Mengatur kadar asam dan basa tubuh
4. Mengontrol tekanan darah
5. Merangsang pembentukan sel darah merah
6. Menjaga kesehatan tulang
7. Menjaga jumlah air dalam tubuh
8. Mengatur jumlah kalium dalam darah
9. Mengendalikan kadar gula darah
10. Mendaur ulang zat dalam tubuh
Fungsi kelenjar endokrin
- Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
- Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
- Merangsang pertumbuhan jaringan
- Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada
usus halus
- Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
- Memacu pertumbuhan reproduksi dan tingkah laku.
Eksokrin
kelenjar yang menghasilkan zat zat kimia yang bukan
hormon.
Kelenjar
eksokrin ini punya saluran untuk mengeluarkan hasil sekresinya tadi.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang
mengeluarkan zat kimia yang disebut 'hormon' ke dalam aliran darah atau
jaringan sekitarnya. Bersama dengan sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh,
sistem endokrin membantu tubuh untuk mengatasi berbagai aktivitas dan tekanan.
Kelenjar Eksokrin adalah kelenjar yang memiliki saluran khusus tidak melalui darah, contohnya adalah kelenjar eksokrin pankreas yang salurannya melalui duktus pancreatikus baik wirsungi atau santorini
Bentuk dan fungsi tulang
1. Tulang
pipa
Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga,
berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah
Contohnya :
- tulang paha
- tulang lengan atas
- tulang jari tangan
2. Tulang pipih
Bentuknya pipih ( gepeng ), berfungsi sebagai
tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
Contohnya :
- tulang belikat
- tulang dada
- tulang rusuk
3. Tulang pendek
Bentuknya pendek dan bulat, berfungsi sebagai
tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
Contohnya :
- ruas-ruas tulang belakang
- tulang pergelangan tangan
- tulang pergelangan kaki
Macam-macam Sendi
- Sinartosis (Sendi Mati), adalah persendian yang tak
dapat digerakkan, biasanya tulang-tulang pada persendian Sinartosis
disatukan oleh sejenis serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin.
Contohnya adalah sendi antar tulang tengkorak.
- Amfiartrosis (Sendi Kaku), yaitu persendian yang hanya
bisa mengikuti gerakan. Contohnya sendi antar tulang rusuk.
- Diartosis (Sendi Gerak), yaitu persendian yang
memungkinkan gerakan menuju satu arah, dua arah, maupun ke segala arah.
Contohnya seperti sendi pada lutut (satu arah), ruas telapak tangan (dua
arah), sendi bahu (ke segala arah)
Berdasarkan Arah Pergerakannya
- Sendi
Engsel ,
yaitu sendi yang memungkinkan hanya pada satu arah saja, sendi engsel
biasanya hanya bisa ditekuk atau diluruskan. Contohnya pada tulang lutut
dan siku
- Sendi
Pelana ,
yaitu sendi yang memungkinkan gerakan menuju dua arah.Contohnya adalah ruas
telapak tangan.
- Sendi
Peluru ,
yaitu sendi yang memungkinkan gerakan menuju ke segala arah, contohnya
adalah pada tulang paha dan bahu.
- Sendi
Putar ,
yaitu sendi yang memungkinkan gempa gerakan satu tulang yang berputar
terhadap tulang lainnya. Contohnya adalah sendi pada tulang atlas.
Berdasarkan Strukturnya
- Sendi Fibrosa, yaitu sendi yang tidak
memiliki tulang rawan, satu tulang dengan tulang lainnya dengan jaringan
ikat fibrosa. Begitu banyak dijumpai tidak bisa digerakkan. Contohnya pada
sutura tulang tengkorak.
- Sendi Kartilago, adalah sendi yang ujung
ujung tulangnya oleh kartilago, dan disokong oleh ligamen.
Sendi
Kartilago dibagi lagi menjadi 2, yaitu:
- Sinkondrosis, merupakan sendi yang
seluruh persendiannya diliputi oleh tulang rawan. Contohnya Sendi-sendi
Kostokondral.
- Simfisis, merupakan sendi yang
tulang-tulangnya memilii hubungan fibrokartilago dan selapis tulang rawan
hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contonya bagian simfisis pubis
- Sendi Sinovial, yaitu sendi yang memiliki
ruang antar sendi sehingga bisa terjadi banyak gerakan, ujung-ujung
tulangnya dilapisi oleh tulang rawah hilain yang tipis untuk menjaga
benturan dan gesekan antartulang. Contohnya sadalah pada lutut.
Sifat Kerja Otot
Untuk menggerakkan tulang diperlukan
keterlibatan dua otot lurik (otot rangka) atau lebih. Sifat kerja otot ada yang
berlawanan (antagonis) dan ada yang bersamaan (sinergis).
a. Otot Antagonis
Otot antagonis, adalah dua otot yang
bekerja saling berlawanan, yaitu apabila satu otot berkontraksi maka otot yang
lain relaksasi. Macam-macam gerak antagonis adalah:
1. Fleksi dan Ekstensi
Fleksi merupakan gerak otot fleksor sehingga bagian
tubuh menekuk, misalnya menekuknya lutut dan siku. Sedangkan, ekstensi
merupakan gerakan otot ekstensor untuk meluruskan kembali bagian tubuh yang
telah ditekuk, misalnya meluruskan kaki atau siku.
2. Abduksi dan Aduksi
Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjauhi sumbu
tubuh, misalnya merentangkan tangan hingga sejajar dengan bahu. Sedangkan,
aduksi ialah gerakan anggota tubuh mendekati sumbu tubuh, misalnya menegapkan
tangan kembali setelah direntangkan.
3. Pronasi dan Supinasi
Pronasi adalah gerakan memutar telapak tangan dan
jari untuk menelungkup. Sedangkan, supinasi adalah memutar telapak tangan dan
jari untuk menengadah.
4. Depresi dan Elevasi
Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan
depresi merupakan gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup mulut.
5. Inversi dan eversi
Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka)
telapak kaki ke arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak memiringkan
(membuka) telapak kaki ke arah luar.
b. Otot Sinergis
Otot sinergis, adalah dua otot yang
bekerja bersamaan, yaitu sama-sama berkontraksi atau sama-sama relaksasi.
Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah. Otot pronator ada
dua, yaitu otot pronator teres dan otot pronator kuadratus. Kedua otot tersebut
bekerja sama menggerakkan telapak tangan menelungkup dan menengadah.
Ciri
dan Macam Epitel
Ciri-Ciri Jaringan Epitel
- Dapat ditemukan di seluruh
tubuh
- Berbentuk pipih, batang dan
kubus
- Bentuk sel penyusunnya
bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya
- Tidak terdapat material di
antara sel-sel penyusunnya
- Sebagai penutup dan kelenjar
- Tersusun sel dan molekul
ekstraseluler yang berbentuk matriks yang berguna untuk mengikat jaringan
dengan bagian bawahnya
- Mempunyai sebuah permukaan
yang tidak berhubungan dengan jaringan lain, sedangkan pada permukaan
lainnya berhubungan dengan membrane bawahnya.
- Beberapa jenis epitel
menunjukkan spesialisasi yaitu berupa tonjolan jaringan untuk memperluas
permukaan, memindahkan partikel asing atau untuk pergerakan
a. Jenis Jaringan Epitel Selapis
(Simple epithellum)
- Epitel pipih selapis, Epitel pipih selapis
berfungsi sebagai jalan dalam pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan
sebaliknya. Contohnya, epitel terdapat pada pembuluh limfa, kapsul
browman, pembentuk peritonium, alveoulus, dan pembuluh darah.
- Epitel kuboid selapis, Fungsi jaringan epitel
kuboid selapis adalah sebagai alat sekresi dan pelingdung. Contoh epitel
kuboid selapis adalah permukaan ovarium, kelenjar tiroid, saluran nefron
ginjal dan retina mata.
- Epitel Selapis
Silindris, Sel
epitel silindris ada yang memiliki silia pada daerah permukaannya, seperti
pada oviduk. Contoh epitel selapis silindris adalah kantong empedu,
lambung, saluran pernapasan bagian atas, dan jonjot usus.
- Epitel Batang Bersilia, Epitel batang bersilia
terletak di dinding rongga hidung. Fungsi batang bersilia adalah sebagai
penghasil mucus (lendir) untuk menangkap benda asing yang masuk, dengan
getaran silia menghalau benda asing yang masuk melekat pada mucus. Epitel
batang bersilia terletak di trakea.
b. Jenis Jaringan Epitel Berlapis
(Stratified epitellum)
- Epitel pipih berlapis, jaringan epitel yang
terdapat di epidermis kulit vertebrata
- Epitel kuboid berlapis, jaringan epitel yang
jarang terdapat di tubuh. Epitel kuboid berlapis hanya terdapat di saluran
besar dari beberapa kelenjar. Epitel kuboid berlapis terdapat di kelenjar
ludah, berperan dalam ekskresi, kelenjar susu, dan pangkal esofagus.
- Epitel silindris berlapis, jaringan epitel yang
jarang ditemukan dan terdiri atas dua lapis. Fungsi jaringan epitel
berlapis adalah sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, sebagai pelindung
gerakan zat melewati permukaan dan sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah
dan kelenjar susu. Contohnya epitel pada konjungtiva palpebra.
- Epitel transisional, jaringan epitel yang
yang bentuknya dapat berubah-ubah. Epitel transisional terdapat di ureter
dan ginjal
Macam Epitel Berdasarkan Letaknya
Jaringan epitel merupakan
pembatas dan pelapis yang menyelubungi permukaan organ, rongga,
ataupun saluran dalam tubuh.
#1 Epidermis
Epidermis adalah jaringan
epitelium yang berada di bagian luar dan berfungsi untuk melapisi lapisan luar
tubuh. Seperti halnya epidermis
pada tumbuhan, epitel ini juga berperan sebagai pelapis organ atau
rongga tubuh bagian luar.
Epidermis berada di permukaan tubuh dan membatasi lapisan tubuh dengan
lingkungan.
#2 Mesotelium
Mesotelium adalah jaringan
epitelium yang berada di bagian tengah dalam dan berfungsi untuk melapisi atau
membatasi rongga di dalam tubuh.
Mesotelium dibentuk oleh sel
mesotelial, berupa lapisan tunggal pada rongga serus seperti rongga pleural,
rongga perikardial dan rongga peritoneal.
#3 Endotelium
Endotelium adalah jaingan
epitelium yang berada di bagian dalam dan berfungsi untuk membatasi organ organ
bagian dalam. Endotelium berperan melindungi jaringan atau organ yang
dilapisinya dari kerusakan. Endotelium terbentuk melalui spesialisasi jaringan
pada bagian endodermis.
Epitel Berdasarkan Fungsinya
#1 Epitel Pelindung
Epitel pelindung atau epitel
proteksi adalah jaringan epitel yang fungsinya melindungi rongga atau saluran
tubuh yang berhubungan dengan permukaan tubuh. Jaringan epitel pelindung
menutupi dan melapisi organ atau rongga dalam tubuh agar terhindar dari
kerusakan.
#2 Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar atau epitel
sekresi adalah jaringan epitel yang fungsinya menghasilkan suatu zat misalnya
hormon sekaligus menyekresikannya. Epitel kelenjar dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu endokrin dan eksokrin.
#3 Epitel Sensori
Epitel sensori adalah jaringan
epitel yang berfungsi sebagai penerima rangsang atau reseptor. Jaringan epitel
sensori bertugas menerima rangsangan yang dirasakan oleh tubuh. Jaringan ini
banyak dijumpai pada ujung saraf sensorik yang berada pada alat indera seperti
telinga, lidah, hidung, dan kulit.
#4 Epitel Absorpsi
Epitel absorpsi atau epitel
penyerap adalah jaringan epitel yang berfungsi untuk melakukan penyerapan
secara aktif. Contoh epitel absorpsi yang terdapat dalam tubuh antaralain
epitel pada nefron ginjal dan epitel pada usus.
Epitel Berdasakan Lapisannya
#1 Epitel Selapis
Epitel selapis adalah jaringan
epitel yang hanya terdiri dari satu lapisan sel yang sama. Karena hanya
tersusun atas selapis sel yang sama, epitel selapis disebut juga sebagai epitel
sederhana. Beberapa jaringan epitel yang termasuk epitel selapis antaralain:
1. Epitel pipih selapis
2. Epitel kubus selapis
3. Epitel silindris selapis
4. Epitel silindris berlapis semu
#2 Epitel Berlapis Banyak
Epitel berlapis banyak adalah
jaringan epitel yang tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Karena terdiri
dari beberapa lapisan sel, epitel berlapis disebut juga sebagai epitel
kompleks. Epitel berlapis banyak dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Epitel pipih berlapis banyak
2. Epitel kubus berlapis banyak
3. Epitel silindris berlapis
banyak
4. Epitel transisional
5. Epitel kelenjar
Epitel transisional adalah jaringan epitel yang bentuk sel penyusunnya dapat berubahubah.
Sel sel pembentuk epitel transisi
dapat berubah dari pipih ke kubus. Bentuk sel akan gepeng atau pipih saat
jaringan berada dalam kondisi tertekan. Sebaliknya, dalam kondisi tidak
tertekan selnya akan berbentuk kubus.
Epitel transisional terdapat pada
organ urinari seperti ureter, kantung kemih, uretra, dan bagian dalam ginjal.
Ketika kantung kemih penuh, selsel epitelnya akan berbentuk pipih. Saat kantung
kemih kosong, selsel epitelnya akan berbentuk kubus.
Epitel Berdasarkan Bentuk Selnya
Berdasarkan bentuk sel
penyusunnya, jaringan epitel dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu jaringan
epitel pipih, epitel kubus, dan epitel batang atau epitel silindris.
#1 Epitel Pipih
Epitel pipih adalah jaringan
epitel yang sel penyusunnya berbentuk pipih dengan nukleus bulat di tengah.
Berdasarkan jumlah lapisannya, epitel pipih dibedakan menjadi dua yaitu epitel
pipih selapis dan epitel pipih berlapis banyak.
Epitel Pipih Selapis
Epitel pipih selapis adalah
epitel yang memiliki sel berbentuk gepeng atau pipih dengan inti atau nukleus
di bagian tengah. Epitel pipih selapis dapat
ditemukan pada lapisan pembuluh
darah, pembuluh limfa, kapsul glomerulus, endotelium jantung, alveolus, selaput
dalam telinga, selaput serosa, pleura, ditemukan pada lapisan pembuluh darah,
pembuluh limfa, kapsul glomerulus, endotelium jantung, alveolus, selaput dalam
telinga, selaput serosa, pleura, perikardium, skrotum, dan sebagainya.
Epitel pipih selapis bersifat semipermeabel atau dapat tembus sehingga berfungsi dalam
pertukaran zat atau gas. Epitel pipih selapis memungkinkan terjadinya proses
difusi O2 dan CO2 serta filtrasi darah pada proses pembentukan urine.
Beberapa epitel pipih yang bersifat licin berfungsi meminimalisir gesekan pada
organ sirkulasi.
Epitel Pipih Berlapis Banyak
Sesuai dengan namanya, epitel
pipih berlapis banyak adalah epitel yang sel penyusunnya berbentuk gepeng atau
pipih dan tersusun dalam dua atau lebih lapisan sel. Epitel pipih berlapis
banyak berperan sebagai epitel pelindung atau epitel proteksi yang berfungsi
melindungi.
Epitel pipih berlapis merupakan
jaringan epitel yang paling tebal sehingga sangat sesuai dengan fungsinya
sebagai pelindung. Epitel pipih berlapis dapat dijumpai pada bagian dalama
mulut, epidermis kulit, v4gina, esofagus, dan ujung distal uretra.
#2 Epitel Kubus
Epitel kubus adalah jaringan
epitel yang memiliki sel penyusun berbentuk kubus dengan nukleus bulat dan
besar di bagian tengah. Berdasarkan jumlah lapisannya, epitel kubus dibedakan
menjadi epitel kubus selapis dan epitel kubus berlapis banyak.
Epitel Kubus Selapis
Epitel kubus selapis adalah
epitel yang selsel penyusunnya berbentuk kubus dan hanya terdiri dari satu
lapisan sel saja. Epitel kubus selapis terdapat pada lapisan kelenjar, retina
mata, saluran ginjal, permukaan ovari, dan permukaan dalam lensa mata. Epitel
ini berfungsi untuk sekresi dan penyerapan.
Epitel Kubus Berlapis Banyak
Epitel kbusu berlapis banyak
adalah epitel yang selsel penyusunnya berbentuk kotak dengan inti di tengah dan
tersusun dalam dua atau lebih lapisan sel. Epitel kubus berlapis dapat
ditemukan pada ovarium, saluran kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Epitel
jenis ini bertindak sebagai epitel sekresi.
#3 Epitel Silindris
Epitel silindris atau epitel
batang adalah jaringan epitel yang tersusun oleh selsel berbentuk menyerupai
batang dengan nukleus atau inti bulat di dasar sel. Berdasarkan jumlah
lapisannya, epitel silindris dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu epitel
silindris selapis, epitel silindris berlapis semu, dan epitel silindris
berlapis banyak.
Epitel Silindris Selapis
Epitel silindris selapis adalah
jaringan epitel yang sel penyusunnya berbentuk batang atau silindris dengan
inti di bagian bawah dan hanya terdiri dari satu lapisan sel saja. Epitel jenis
ini dapat ditemukan pada saluran telur, kantung empedu, lambung, usus, kelenjar
pencernaan, uterus, dan sistem pernafasan bagian atas. Epitel silindris selapis
berfungsi sebagai proteksi, sekresi, dan absorpsi.
Epitel Silindris Berlapis Semu
Epitel silindris berlapis semu
adalah epitel silindris selapis yang seolah olah memiliki dua lapisan. Selsel pembentuk
jaringan epitel ini mengalami pertumbuhan yang tidak sama sehingga timbul
perbedaan yang menyerupai lapisan. Epitel ini bertindak sebagai epitel proteksi
dan sekresi. Epitel ini dapat ditemukan pada saluran pernapasan, rongga hidung,
saluran reproduksi pria, dan saluran ekskresi.
Epitel Silindris Berlapis Banyak
Epitel silindris berlapis banyak
merupakan epitel yang fungsinya untuk sekresi dan pergerakan. Epitel silindris
berlapis dapat ditemukan pada uertra, kelenjar ludah, kelenjar susu, permukaan
laring, hidung, saluran ekskresi, dan langit langit mulut yang lunak.
Hipotonik, Isotonik,
dan Hipertonik
Hipotonik,
Isotonik, dan Hipertonik adalah istilah yang digunakan untuk membandingkan
tekanan osmotic dari cairan terhadap plasma darah yang dipisahkan oleh membrane
sel. Hal ini dapat dipahami dengan menyimak apa yang terjadi jika sel darah
merah diletakkan dalam medium berbeda-beda, yaitu air, larutan NaCl 0,9%, dan
larutan NaCl 5,0%. Gambar berikut akan membantu memahami perbedaan antara
hipotonik, isotonic, dan hipertonik.
1. Hipotonik
Jika
phi cairan < phi plasma darah, maka cairan bersifat hipotonik terhadap
plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran pelarut air dari cairan ke plasma
darah. Akibatnya sel darah merah akan menggembung dan dapat pecah.
2. Isotonik
Jika
phi cairan = phi plasma darah, maka cairan bersifat isotonic terhadap plasma
darah. Hal ini menyebabkan net aliran keluar masuk sel sama dengan nol.
Akibatnya, sel darah merah tidak menggembung atau mengerut.
3. Hipertonik
Jika
phi cairan > phi plasma darah, maka cairan bersifat hipertonik terhadap
plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran air dari dalam ke luar plasma.
Akibatnya, sel darah merah akan mengerut karena kehilangan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar